Tampilkan postingan dengan label Kesehatan Remaja. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan Remaja. Tampilkan semua postingan

Sebagian Besar Penderita HIV/AIDS adalah Remaja dan Dewasa Muda

Sebagian Besar Penderita HIV/AIDS adalah Remaja dan Dewasa Muda  -  AIDS adalah singkatan dari Acquered Immune Deficiency Syndrome. AIDS adalah penyakit yang belum dapat ditemukan obatnya sampai sekarang.  Penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga manusia mudah terserang penyakit lain. Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV. HIV adalah singkatan dari  Human Immuno Virus.  Virus ini menyerang sel limfosit CD4 dalam tubuh manusia yang berperan sebagai system pertahanan tubuh dari infeksi. Akibatnya sistem kekebalan menurun dan rentan terhadap segala infeksi. Virus ini menular bila terjadi percampuran cairan tubuh yang mengandung HIV, yaitu melalui hubungan seksual dengan seorang yang mengidap HIV, melalui transfusi darah dan transplantasi organ yang tercemar HIV, melalui jarum suntik atau alat tusuk lainnya yang tercemar HIV, dan pemindahan dari ibu hamil yang mengidap HIV kepada janinnya.


Epidemi  HIV/AIDS telah menyebar dengan cepat.  Penyakit ini 20 tahun yang lalu belum dikenal sama sekali, akan tetapi saat ini diperkirakan lebih dari 60 juta orang terinfeksi dan lebih dari 21 juta orang meninggal karenanya.  Rata-rata setiap harinya terdapat 14 ribu orang terinfeksi, sebagian adalah usia remaja antara  15-24 tahun.  AIDS telah menjadi penyebab kematian  terbesar keempat di seluruh dunia. 

Perkiraan secara nasional oleh Kementerian Kesehatan tahun 2002 jumlah pengidap HIV/AIDS di Indonesia adalah sekitar 90 � 130 ribu orang. Akan tetapi yang tercatat dan dilaporkan hanya sekitar 6000 orang sejak 1987. Sampai sekarang di Indonesia telah ditemukan banyak kasus terinfeksi HIV/AIDS yang jumlahnya cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Kasus terbanyak infeksi HIV/AIDS di Indonesia berturut-turut ditemukan di  DKI Jakarta, Papua, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau dan Riau. Sedangkan kelompok umur yang paling banyak ditemukan kasus HIV/AIDS adalah kelompok umur dewasa muda yaitu usia 20 � 29 tahun, disusul berturut-turut 30-39 tahun, 40-49 tahun dan 15-19 tahun.  Menurut jenis penularannya kasus HIV/AIDS  terbanyak ditemukan pada pengguna jarum suntik  (Intravenous Drugs Users), disusul  pasangan heteroseksual, homoseksual, penularan saat persalinan, transfusi darah dan lain-lain.  Saat ini Indonesia tidak lagi tergolong sebagai Negara dengan prevalensi infeksi rendah, akan tetapi sudah terjadi peningkatan status menjadi epidemi terkonsentrasi. 

Faktor- faktor yang menyebabkan peningkatan cepat epidemi di Indonesia  antara lain terbanyak adalah penggunaan narkoba dengan jarum suntik yang tidak steril, peningkatan atau meluasnya industri seks yang melayani  7-10 juta konsumen setiap tahun serta minimnya penggunaan kondom  oleh pelanggan pekerja seks komersil.  Apabila tidak segera ditanggulangi maka, HIV/AIDS akan dengan cepat meniadakan kemajuan pembangunan yang telah dicapai bangsa selama ini. 

Kasus HIV/AIDS yang dilaporkan tersebut  hanyalah sebuah fenomena gunung es, dimana kasus yang muncul ke permukaan atau yang dicatat tersebut hanyalah sebagian kecil dari yang sebenarnya.  Kalau kita tinjau dari jumlah kasus menurut kelompok umur maka yang paling banyak adalah pada usia  muda yaitu usia 15 � 49 tahun dengan yang tertinggi adalah usia 20-29 tahun.  Usia tersebut tergolong usia produktif, sehingga  peningkatan jumlah kasus akan berpengaruh secara ekonomi dan sosial terhadap penderita, keluarga maupun perekonomian negara.  Angkatan kerja produktif meninggal, jumlah yatim piatu meningkat, menyebabkan pelayanan sosial dan kesehatan terbebani. Tingginya kasus HIV/AIDS pada remaja dan dewasa muda kemungkinan disebabkan oleh ketidaktahuan mereka tentang apa itu HIV dan AIDS itu sendiri, apa penyebabnya, bagaimana cara penularannya serta bagaimana mencegah agar tidak tertular penyakit tersebut. Oleh karena itu sangatlah penting memberikan informasi yang tepat tentang penyakit ini kepada masyarakat khususnya remaja agar peningkatan kasus tidak terjadi di masa depan dan tidak terjadi loss generation pada bangsa kita. Peran pemerintah maupun masyarakat melalui Lembaga Swadaya Masyarakat menjadi sangat krusial.

Periksa Payudara Mandiri Remaja untuk Deteksi Dini Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan kanker yang sangat menakutkan bagi kaum wanita. Di Indonesia merupakan penyakit kanker dengan jumlah penderita nomer dua terbanyak setelah kanker mulut rahim. Kejadian kanker payudara akan semakin meningkat di masa depan. Kanker ini dapat menyerang siapa saja, terutama yang mempunyai beberapa faktor resiko seperti tidak menikah, obesitas, riwayat keluarga, mendapat terapi hormon yang lama serta radiasi di daerah dada. Karena penyebab yang belum pasti, pencegahan sukar dilakukan serta perjalanan penyakit yang sukar diduga  menjadikan kanker ini sangat ditakuti, khususnya kaum  wanita


Tanda-tanda dan gejala umum dari kanker payudara antara lain adanya benjolan payudara yang tak nyeri atau benjolan di ketiak, pendarahan atau pengeluaran cairan dari puting, perubahan warna atau rasa sewaktu diraba pada kulit payudara atau puting misalnya pembentukan lesung atau kerutan atau ruam merah serta perubahan dalam ukuran atau bentuk payudara. Apabila ditemukan dalam stadium dini, yang biasanya masih berukuran keci serta mendapat pengobatan tepat, maka angka kesembuhan akan semakin tinggi. Usaha untuk ini adalah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)  merupakan cara efektif menemukan tumor secara dini. Penderita kadang-kadang secara tidak sengaja menemukan penyakit ini, bahkan ada penelitian menyebutkan sekitar 90 % kanker ini ditemukan dengan SADARI. Dengan demikian akan sangat besar artinya bila SADARI lebih digalakkan terhadap kaum wanita terutama yang lebih dari 30 tahun (Cancer Age) diharapkan akan banyak dijaring kasus kanker secara dini.

Di Negara maju kesadaran masyarakat untuk melakukan SADARI cukup tinggi, sehingga kasus baru telah dapat diketahui sejak dini. Di Indonesia sebagian besar penderita datang ke dokter pada stadium lanjut. Keenggan para wanita dewasa memeriksakan diri sebelum muncul gejala kanker mengarah ke stadium lanjut serta pengaruh agama dan nilai-nilai budaya timur yang membuat wanita enggan diperiksa oleh petugas kesehatan laki-laki, maka kemampuan dan kemauan melakukan deteksi dini mutlak diperlukan.  Sebagai remaja yang akan beranjak dewasa, remaja khususnya remaja putri juga harus mampu melakukan pemeriksaan payudara mandiri.

Untuk pendeteksian secara dini kanker payudara, disarankan melakukan SADARI setiap bulan dan pemeriksaan klinis ke dokter setiap tahun. Sedangkan untuk yang sudah berusia 40 tahun dianjurkan melakukan pemeriksaan mamografi setahun setahun sekali.  Ada tiga (3) langkah penting dalam melakukan SADARI yaitu : 

Pemeriksaan di depan cermin.  
  • Berdirilah seperti biasa di depan cermin, ambil pose seperti gambar disamping 
  • Perhatikan kesimetrisan kedua payudara, payudara normal akan terlihat simetris antara kanan dan kiri 
  • Kemudian angkat kedua lengan melewati kepala, perhatikan apakah ada perubahan bentuk di setiap payudara, pembengkakan, lekukan, atau perubahan di setiap puting. Payudara normal tidak bengkak, tidak ada lekukan





Pemeriksaan raba pada posisi berdiri.  

  • Lakukan perabaan pada kedua payudara secara bergantian. Untuk melakukan pemeriksaan pada payudara sebelah kanan, angkat lengan kanan anda ke belakang kepala, lalu gunakan jari-jari tangan kiri untuk melakukan pemeriksaan. Lakukan langkah-langkah sebaliknya untuk memeriksa payudara sebelah kiri.





 













Pemeriksaan raba pada saat berbaring. 

  •  Berbaringlah di atas permukaan yang keras. 
  • Saat melakukan pemeriksaan pada payudara kanan, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Kemudian letakkan lengan kanan di belakang kepala. Ratakan jari-jari tangan kiri pada payudara kanan, dan tekan secara lembut dengan gerakan memutar searah jarum jam. Mulailah pada bagian paling puncak dari payudara kanan (posisi jam 12), kemudian bergerak ke arah jam 10 dan seterusnya, sampai kembali ke posisi jam 12. Setelah itu, pindahkan jari-jari Anda kira-kira 2 cm mendekati puting. Teruskan gerakan memutar seperti sebelumnya hingga seluruh bagian payudara, termasuk puting selesai diperiksa. 
  • Lakukan hal yang sama pada payudara sebelah kiri.
Teknik SADARI yang benar harus menggunakan buku jari dari ketiga jari tengah Anda, bukan ujung jari. Anda sangat dianjurkan untuk mengulang-ulang gerakan melingkar dengan buku jari yang disertai dengan sedikit penekanan. Namun penekanan yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan pada tulang rusuk dan akan terasa seperti benjolan.

Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dilakukan sebulan sekali. Para wanita yang sedang haid sebaiknya melakukan pemeriksaan pada hari ke-5 sampai ke-7 setelah hari pertama masa haid, ketika payudara mereka sedang mengendur dan terasa lebih lunak. Biasakan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin tiap bulan. Tujuannya agar Anda menjadi "akrab" dengan payudara sendiri. Jika sudah tidak mengalami siklus haid, pilih satu tanggal di setiap bulan dan selalu lakukan pemeriksaan di tanggal tersebut.
Jika menemukan adanya benjolan atau perubahan pada payudara yang membuat resah, segera konsultasikan ke dokter. Jika dokter menginformasikan bahwa hasil pemeriksaannya menunjukkan tidak adanya kelainan tapi masih tetap resah  bisa meminta pendapat kedua dari seorang dokter spesialis.

Payudara sebagai Organ Seks Sekunder

PayudaraPayudara sebagai Organ Seks Sekunder - Setelah mengalami pubertas, maka akan terjadi perubahan besar pada Sistem Reproduksi kita. Perubahan tersebut ada yang dapat dilihat dari luar, misalnya payudara yang makin besar pada remaja perempuan. Remaja perempuan bisa merasa bangga dan berdebar-debar karena membesarnya payudara atau bahkan merasa minder. Kedua perasaan ini normal adanya. Pembesaran payudara ini beragam kecepatannya pada remaja perempuan, ada yang tumbuh dengan cepat ada yang lebih lambat.


Fungsi utama dari payudara adalah untuk menghasilkan susu bagi bayi. Payudara terdiri atas jaringan lemak dan kelenjar susu beserta salurannya. Saat wanit a hamil payudara membesar akibat
bertambahnya kelenjar susu sebagai persiapan untuk kelahiran bayi. Pada saat melahirkan kelenjar-kelenjar susu itu akan menghasilkan susu dan saluran susu menghantarkannya ke putting untuk dihisap oleh bayi. Paudara tidak dilengkapi dengan otot sehingga payudara tidak bisa diperbesar dengan latihan. Otot hanya terdapat di lapisan bawah pada dinding dada.

Ukuran dan Bentuk Payudara


Ukuran payudara sendiri bervariasi pada setiap perempuan, ini ditentukan oleh factor keturunan. Disamping itu payudara yang besar juga dimiliki oleh perempuan yang berbadan gemuk. Payudara tumbuh dalam lima (5) tahap. Tahap-Tahap tersebut antara lain :

Tahap 1 : Dada masih tampak rata, hanya putting susu yang menonjol

Tahap 2 : terjadi saat usia 8-12 tahun. Pada tahap ini mulai tumbuh kuncup payudara, tumpukan jaringan yang berkembang di putting susu. Ini adalah petanda pertama tumbuhnya payudara. Pertama kali rasanya memang tidak nyaman.

Tahap 3 : Payudara terus berkembang. Putting susu semakain besar dan gelap. Pada saat ini biasanya waktu mulai memakai BH

Tahap 4 : Pada saat ini putting susu membentuk tumpukan lain yang terpisah dari payudara. Pada tahap ini payudara juga menjadi semakin besar.

Tahap 5 : Payudara telah mencapi ukuran final.
Wanita akan melalui kelima tahapan tersebut. Ada juga yang melompati satu tahapan dan itu tetap tergolong normal.

Seringkali perempuan mengeluh payudaranya tidak sempurna atupun bentuknya tidak bagus. Anggapan itu tidaklah benar. Tidak ada payudara yang sempurna. Setiap payudara wanita itu unik. Sebaiknya harus diterima apa adanya dan harus disyukuri walaupu merasakan payudara kalian lebih kecil atau lebih besar dari yang seharusnya ataupun bentuknya yang menurut kalian tidak bagus. Sadarilah bahwa fungsi utama payudara itu adalah untuk memproduksi air susu. Besar kecilnya, bagus tidaknya bentuknya tidak mengurangikemampuan menyusui. Tidak ada krim ataupun obat untuk memperbesar ukuran payudara.
Perlu dipahami juga disini bahwa ukuran payudara kanan dan kiri kadang-kadang tidaklah sama dan ini juga sering membuat remaja perempuan khawatir. Hal itu adalah wajar karena sebagian perempuan salah satu payudaranya berkembang cepat, kemudian payudara yang satu menyusuk belakangan. Tetapi ada juga yang tidak demikian sehingga ukuran payudara kanan dan kiri tidak sama. Biasanya hal itu tidak nampak, tetapi ada juga yang mencolok. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan, belum tentu orang lain menyadarinya. Atau agar tidak khawatir gunakanlah busa BH pada bagiabn yang lebih kecil sehingga kelihatan seimbang.
Kadang-kadang pada payudara kita lihat seperti garis putih atau ungu di kulit, biasanya kelihatan pada payudara perempuan yang tumbuhnya lebih cepat. Garis-garis ini adalah garis peregangan kulit yang muncul akibat kulit meregang karena pertumbuhan payudara yang cepat. Garis-garis ini akan menghilang seiring waktu.

Putting Susu


Putting susu saat pubertas warnanya akan bertambah gelap dan membesar. Putting susu akan terlihat dua bagian yaitu putting susu yang sesungguhnya berupa tonjolan di tengah dan lingkaran kulit berwarna gelap yang mengelilingi putting susu yang disebut aerola

Ukuran dan warna putting susu juga bervariasi, ada yang besar dan ada yang kecil, ada yang merah muda, cokelat bahkan cokelat kehitaman. Warna putting susu tergantung kulit. Putting susu ada yang menonjol dan ada juga yang terbalik. Putting susu terbalik artinya putting susu tidak muncul tetapi masuk ke dalam. Biasanya akan normal saat pubertas. Ada juga yang terus terbalik, dan ini normal adanya hanya saja proses menyusui jadi lebih susah.

Kadang-kadang putting susu juga ditumbuhi rambut, dan ini normal. Tidak usah dicabut karena dapat menyebabkan iritasi kulit.

Menjaga Kesehatan Payudara


Sebagai remaja sebelum berusia 18 tahun payudara tidak perlu diapa-apakan. Saat berumur 18 tahun mulai melakukan SADARI, Periksa Payudara Mandiri. Mengenai artikel ini akan dibahas lebih lanjut. Kadang-kadang dijumpai adanya benjolan di payudara ataupun keluar nanah dari putting, ini harus disadari secepatnya dan segera periksakan ke dokter.

Masalah Kesehatan pada Remaja


Masalah Kesehatan pada Remaja

 

 
Masalah Kesehatan pada Remaja -Remaja merupakan salah satu fase yang kita lalui dalam  siklus kehidupan yang harus kita jalani.  Masa remaja adalah masa transisi dari usia anak-anak ke dewasa.  Dalam bahasa inggris istilah remaja adalah teenager, artinya adalah manusia yang berumur belasan tahun.Batasan remaja menurut WHO (Badan Kesehatan  Dunia) adalah usia 12 sampai 24 tahun. Remaja sudah meninggalkan dunia anak-anak akan tetapi belum bisa disebut dewasa. Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang cepat, munculnya ciri-ciri kelamin sekunder, seperti tumbuhnya bulu-bulu disekitar kelamin, ketiak, pada cowok tumbuh kumis, cambang, jenggot dan bulu dada, suara yang membesar, pada wanita buah dada dan pinggul yang membesar. Perkembangan organ-organ seksual terjadi untuk persiapan menghasilkan keturunan. Pada masa ini juga terjadi perubahan psikis atau mental emosional. Remaja ingin lebih mandiri dan mengurangi ketergantungan pada orang lain. Secara mental remaja masih labil dan berpendirian goyah.

Masa remaja sering dianggap sebagai masa pencarian jati diri. Dimana pada masa inilah terjadi pembentukan karakter sesorang termasuk karakter bangsa pada umumnya. Remaja sering dianggap sehat-sehat saja. Akan tetapi sesungguhnya banyak permasalahan yang berhubungan dengan kesehatan khususnya yang mengancam remaja.  Beberapa fakta tentang remaja sebagai berikut
  • Lebih dari 1,8 juta orang berusia 15 sampai 24 meninggal setiap tahun oleh penyebab yang sebenarnya bisa dicegah.
  • Sekitar 16 juta anak perempuan berusia 15 sampai 19 melahirkan setiap tahun.
  • Orang muda, 15 hingga 24 tahun, menyumbang 40% dari semua infeksi HIV baru di kalangan orang dewasa di tahun 2008.
  • setiap tahun, sekitar 20% dari remaja akan mengalami masalah kesehatan mental, yang paling sering depresi atau kecemasan.
  • Sekitar 150 juta orang muda pengguna tembakau.
  • Sekitar 565 orang muda berusia 10-29 mati setiap hari melalui kekerasan interpersonal.
  • kecelakaan lalu lintas  diperkirakan menyebabkan 1 000 orang muda mati setiap hari.
Mempromosikan perililaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta melindungi remaja dari masalah kesehatan sangat penting untuk masa depan mereka serta masa depan Negara dan bangsa, karena merekalah yang akan kelak meneneruskan kelanjutan bangsa ini. 

Terbatasnya informasi tentang seks dari orang tua maupun kurangnya pendidikan seks di bangku sekolah menyebabkan remaja mencari informasi sendiri melalui media majalah, televisi dan internet. Kebanyakan informasi itu diterima secara mentah tanpa ada yang memfilter apakah itu informasi yang bagus atau malah informasi yang sifatnya negatif. Informasi yang salah akan membawa berbagai dampak yang tidak diingikan serta dapat mengakibatkan berbagai penyakit. Sering terjadi di masyarakat beberapa masalah tentang remaja antara lain kehamilan tidak diinginkan dan aborsi, penyalahgunaan obat-obat terlarang, perilaku seks bebas, kenakalan remaja dan seringnya kejadian Penyakit Menular seksual di kalangan remaja.

Sejalan dengan perkembangan fisiknya yang pesat, terjadi perubahan hormon dalam tubuh disertai pula beberapa masalah kesehatan. Beberapa masalah kesehatan yang sering dihadapi oleh remaja diantaranya ;

 

Jerawat dan Penyakit Kulit lainnya

 

Jerawat atau yang dalam istilah medisnya disebut acne vulgaris, adalah kelainan kulit yang ditandai peradangan kronis pada kelenjar minyak, ditandai dengan munculnya komedo, benjolan kecil dengan ukuran bervariasi serta kadang-kadang disertai pembentukan parut. Remaja juga sering menderita penyakit kulit lainnya seperti scabies, jamuran, eksim/dermatitis.

Kelainan Mata

 

Pada remaja sering dijumpai kelainan penglihatan berupa rabun jauh, rabun dekat ataupun astigmatisma. Kelainan-kelainan ini disebabkan oleh berkurangnya kemampuan mata untuk berakomodasi

Infeksi Menular seksual dan HIV/AIDS

 

Penyakit Menular Seksual biasanya dialami oleh remaja yang aktif secara seksual, apakah itu sering gonta-ganti pacar/pasangan ataupun remaja yang sering menggunakan jasa penjaja seks. Beberapa diantaranya seperti gonore, sifilis, klamidia, herpes genitalis, kondiloma akuminata, HIV dan lain-lain Terdapat 40% perkiraan dari semua infeksi HIV baru di kalangan orang dewasa di seluruh dunia pada tahun 2008 berusia 15-24 tahun.. Setiap hari, 2 500 lebih orang-orang muda terinfeksi dan global ada lebih dari 5,7 juta orang muda yang hidup dengan HIV / AIDS.  Orang-orang muda perlu tahu bagaimana melindungi diri mereka sendiri dan memiliki sarana untuk melakukannya.  Ini termasuk kondom untuk mencegah penularan seksual dan membersihkan virus dan jarum suntik bagi mereka yang menyuntikkan narkoba. Saat ini, hanya 30% laki-laki muda dan 19% wanita muda memiliki pengetahuan yang komprehensif dan benar mereka butuhkan untuk melindungi diri dari tertular virus. Akses yang lebih baik untuk konseling dan tes HIV akan menginformasikan remaja tentang status mereka, membantu mereka untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan, dan menghindari penyebaran lebih lanjut virus. Budaya dan kondisi sosial ekonomi meningkatkan kerentanan orang-orang muda untuk infeksi HIV, strategi pencegahan HIV yang efektif harus bertujuan untuk mengatasi faktor ini juga.

Kehamilan Tidak Dinginkan dan Aborsi

 

Kehamilan yang Tidak Diinginkan disebabkan oleh hubungan seks pranikah serta pernikahan dini. Dampak langsungnya adalah meningkatnya tindakan aborsi kriminal. Bila ini dilakukan pada bukan ahli kandungan akan bisa menyebabkan pendarahan, infeksi bahkan kematian. Sekitar 16 juta anak perempuan berusia 15 sampai 19 tahun melahirkan setiap tahun  atau sekitar 11% dari semua kelahiran di seluruh dunia. Resiko kematian dari penyebab yang berhubungan dengan kehamilan jauh lebih tinggi untuk remaja daripada wanita yang lebih tua.  Semakin muda, remaja semakin besar risikonya.  Perumusan dan penegakan hukum yang menetapkan usia minimum perkawinan, mobilisasi masyarakat untuk mendukung hukum, dan akses lebih baik untuk informasi dan pelayanan kontrasepsi dapat menurunkan-awal kehamilan juga.  Mereka remaja yang hamil harus diberikan dengan kualitas pemeriksaan kehamilan dan persalinan terampil. 

Merokok

 

Merokok merupakan kebiasaan yang menyebabkan kenikmatan bagi penikmatnya diain pihak juga dapat merugikan kesehatan perokok dan orang-orang sekitarnya. Merokok dapat menyebabkan risiko tekena penyakit saluran pernafasan, penyakit jantung koroner, stroke dan lain-lain  Sebagian besar perokok di seluruh dunia dimulai ketika mereka remaja. Sampai saat ini tercatat 150 juta orang remaja perokok. Jumlah ini meningkat secara global, khususnya di kalangan wanita muda. Setengah dari para perokok akan mati prematur
 

Ketergantungan NAPZA dan Bahaya Alkohol

 

Akibat pergaulan negatif remaja adalah terjerumusnya mereka pada penyalahgunaan Narkotika, zat Psikoaktif dan Zat Aditif lainnya yang menyebabkan ketergantungan.  Bahaya lainnya adalah alcohol, dimana pengaruh alcohol menyebabkan kurangnya kesadaran dan hilangnya control diri sehingga sering melakukan perbauatan berisiko seperti perkelahian, kecelakaan. Ketergantungan alcohol juga dapat menyebabkan kematian.
 

Kecelakaan/ Trauma


Kecelakan biasanya adalah kejadian yang sering dialami oleh remaja terutama sebagai akibat prilaku atau kenakalan remaja yang sering kebut-kebutan, tawuran dan gagah-gagahan. Kecelakaan adalah penyebab utama kematian dan cacat di antara remaja. Trauma luka lalu lintas di Jalan mengambil remaja sekitar 1 orang 000 setiap hari.

Malnutrisi

 

Banyak remaja di negara berkembang masuk kategori kekurangan gizi, dengan risiko rentan terhadap penyakit dan kematian dini. Sebaliknya, kelebihan berat badan dan obesitas  semakin meningkat.


Kesehatan Mental

 

Sekitar 20% dari remaja akan mengalami masalah kesehatan mental, yang paling sering depresi atau kecemasan. Risiko meningkat oleh pengalaman kekerasan,, devaluasi penghinaan dan kemiskinan, dan bunuh diri merupakan salah satu penyebab utama kematian pada orang muda. Bangunan keterampilan hidup pada anak-anak dan remaja, dan menyediakan mereka dengan dukungan psikososial di sekolah-sekolah dan pengaturan masyarakat lainnya dapat membantu meningkatkan kesehatan mental.


Kekerasan

 

Kekerasan adalah salah satu penyebab utama kematian di kalangan anak muda, terutama laki-laki: 565 diperkirakan merupakan orang-orang muda berusia 10 hingga 29 tahun meninggal setiap hari melalui kekerasan interpersonal. Membina hubungan antara orang tua dan anak-anak sejak awal kehidupan merupakan hal terpenting untuk mencegah prilaku kekerasan pada remaja.